Modul 4
Project Demo
[MENUJU AKHIR]
DAFTAR ISI
1. Tujuan
2. Daftar Komponen
3. Landasan Teori
Percobaan
4. Listing Program
5. Foto dan Video
6. Link Download
Perancangan Sistem Pengendalian Kebakaran pada SPBU (Stasiun Pengisian Bahan Bakar) Menggunakan Sensor Asap MQ2 dan Sensor Api (Flame Sensor) Berbasis Arduino
1. Tujuan [Kembali]
- Mampu merancang Prototype sistem pengendalian kebakaran berbasis Arduino
- Mengimplementasikan pemahaman teori yang terdapat pada praktikum Microcontroller dan Microprosessor
- Membantu perusahaan PERTAMINA dalam memberikan alternatif rancangan sederhana untuk mengatasi kebakaran yang terjadi di SPBU di masa yang akan datang
- Sebagai sasaran kerjasama dalam melaksanakan proyek masa depan bersama perusahaan PERTAMINA
2. Daftar Komponen [Kembali]
- Arduino Uno
- Breadboard
- Motor Driver L298N
- Sensor MQ2
- Sensor Api (Flame Sensor)
- Pump Water 5V
- LCD 16x2
- LED Red
- Buzzer
- Potensiometer 10K
- Batterai 9V
- Jumper (Male to Male, Male to Female, Female to Female)
3. Landasan Teori [Kembali]
- Arduino Uno
Adapun spesifikasi dari Arduino Uno ini adalah sebagai berikut :
Microcontroller
ATmega328P
|
Operating Voltage 5 V
|
Input Voltage
(recommended) 7 – 12
V
|
Input Voltage (limit) 6 – 20 V
|
Digital I/O Pins 14
(of which 6 provide PWM output)
|
PWM Digital I/O Pins 6
|
Analog Input Pins 6
|
DC Current per I/O Pin 20 mA
|
DC Current for 3.3V
Pin 50 mA
|
Flash Memory
32 KB of which 0.5 KB used by bootloader
|
SRAM
2 KB
|
EEPROM
1 KB
|
Clock Speed
16 MHz
|
- BreadBoard
- Motor Driver L298N
Driver motor
L298N merupakan module driver motor DC yang difungsikan untuk mengontrol
kecepatan serta arah perputaran motor DC.
Modul Driver Motor L298N ini, menggunakan IC L298 yang merupakan sebuah IC tipe H-bridge yang mampu mengendalikan beban-beban induktif seperti relay, solenoid, motor DC, dan motor stepper. Kelebihan modul driver motor L298N ini yaitu dalam hal kepresisian mengontrol motor sehingga motor lebih mudah untuk dikontrol.Spesifikasi Motor Driver L298N :
- Tegangan minimal untuk masukan power antara 5 V - 35 V
- Tegangan Operasional 5 V
- Arus untuk masukan antara 0 - 36 mA
- Arus maksimal untuk keluaran per output A maupun B yaitu 2 A
- Daya maksimal yaitu 25 W
- Dimensi modul yaitu 43x43x26 mm
- Berat 26 g
- Sensor Asap MQ-2
- Dapat
mendeteksi gas LPG, i-butana, propana, metana, alkohol, hidrogen dan asap
- Memiliki
dual signal output (analog output, and TTL level output)
- Range
tegangan analog keluaran antara 0~5Vdc
- Mempunyai
kestabilan pembacaan yang bagus dan stabil
- Respon cepat
dan sensitivitas tinggi
- Output dari
sensor berupa Analog dan Digital
- Trigger
Level configuration
- Terdapat Potentiometer
- Dimensi module 32 x 20 mm
Pada Modul Sensor Asap MQ2 terdapat 3 buah pin, yaitu : Vcc, A0,GND. Output dari modul ini adalah sinyal analog dan dapat dibaca dengan input analog (ADC) Arduino dan Data out yang memiliki keluaran logika 1 dan 0.
- Sensor
Api (Flame Sensor)
Flame sensor merupakan sensor
yang mempunyai fungsi sebagai pendeteksi nyala api dan mengubahnya menjadi
besaran analog, dimana api tersebut memiliki panjang gelombang antara 760nm –
1100nm. Perbedaannya dengan sensor panas adalah parameter yang dideteksinya.
Sensor api untuk mendeteksi nyala api, sedangkan sensor panas digunakan untuk
mendeteksi temperatur. Sensor ini menggunakan infrared sebagai tranduser dalam
mensensing kondisi nyala api. Suhu normal pembacaan normal sensor ini yaitu
pada 25 – 85°C dengan besar sudut pembacaan pada 60°. Pada modul sensor api
terdapat 4 kaki pin, yaitu : Vcc,GND,AO,DO.
Cara kerja sensor ini yaitu
dengan mengidentifikasi atau mendeteksi nyala api dengan menggunakan
metode optik. Pada sensor ini menggunakan tranduser yang berupa infrared (IR)
sebagai sensing sensor. Tranduser ini digunakan untuk mendeteksi akan
penyerapan cahaya pada panjang gelombang tertentu, yang memungkinkan alat ini
untuk membedakan antara spectrum cahaya pada api dengan spectrum cahaya
lainnya seperti spectrum cahaya lampu.
Spesifikasi
dari sensor api
- Tegangan operasi antara 3,3 – 5
Vdc
- Terdapat 2 output yaitu digital output dan analog output yang berupa tegangan
- Sudah terpackage dalam bentuk modul
- Terdapat potensiometer sebagai pengaturan sensitivitas sensor dalam mensensing
- Terdapat 2 output yaitu digital output dan analog output yang berupa tegangan
- Sudah terpackage dalam bentuk modul
- Terdapat potensiometer sebagai pengaturan sensitivitas sensor dalam mensensing
- Pump Water 5V
- LCD 16x2
Spesifikasi LCD 16x2 :
- Terdiri dari 16 kolom dan 2 baris
- Dilengkapi dengan back light
- Mempunyai 192 karakter tersimpan
- Dapat dialamati dengan mode 4-bit dan 8-bit
- Terdapat karakter generator terprogram
- GND : Catu daya 0 Vdc
- VCC : Catu daya positif
- Constrate : Kontras tulisan pada LCD
- RS atau Register Select :
- High : Mengirim data
- Low : Mengirim instruksi
- High : Mengirim data
- Low : Mengirim instruksi
7. D0 - D7 : Data Bus 0 - 7
8. Backlight + : Tersambung ke Vcc, untuk menyalakan lampu latar
9. Backlight - : Tersambung ke GND, untuk menyalakan lampu latar
Logika LED :
Kondisi Active High adalah kondisi LED akan menyala jika pada output arduino diberikan logika HIGH. Sedangkan Active Low adalah kondisi LED akan menyala jika diberikan logika LOW.
- LED Red
Logika LED :
Kondisi Active High adalah kondisi LED akan menyala jika pada output arduino diberikan logika HIGH. Sedangkan Active Low adalah kondisi LED akan menyala jika diberikan logika LOW.
- Buzzer
Cara Kerja Buzzer :
Pada saat tegangan listrik mengalir ke rangkaian yang menggunakan Piezoelectric, maka akan terjadi pergerakan mekanis pada Piezoelectric tersebut. Piezoelectric menghasilkan frekuensi sekitar 1 - 5 kHz hingga 100 kHz. Tegangan operasionalnya antara 3V - 12Vdc.
Terdapat 2 jenis Buzzer, yaitu :
- Passive Buzzer
- Active Buzzer
- Potensiometer 10K
Potensiometer didefinisikan sebagai resistor variabel 3 terminal dimana hambatan secara manual bervariasi untuk mengontrol aliran arus listrik. Semakin besar nilai resistor, maka arus yang mengalir semakin kecil.
Cara menggunakan Potensiometer :
Potensiometer bekerja dengan emvariasikan posisi rotasi pada resistansi seragam. Dalam potensiometer, seluruh tegangan input diterapkan disepanjang resistor, dan tegangan output adalah penurunan tegangan antara kontak tetap dan rotasi . Potensiometer memiliki 2 terminal sumber input tetap ke ujung resistor. Kontak rotasi dipindahkan di sepanjang resistor di sisi output, untuk menyesuaikan tegangan output.
Cara menggunakan Potensiometer :
Potensiometer bekerja dengan emvariasikan posisi rotasi pada resistansi seragam. Dalam potensiometer, seluruh tegangan input diterapkan disepanjang resistor, dan tegangan output adalah penurunan tegangan antara kontak tetap dan rotasi . Potensiometer memiliki 2 terminal sumber input tetap ke ujung resistor. Kontak rotasi dipindahkan di sepanjang resistor di sisi output, untuk menyesuaikan tegangan output.
- Jumper (Male to Male, Male to Female, Female to Female)
Berfungsi untuk menghubungkan antar komponen (Arduino,Breadboard, dll).
Kabel ini terdiri dari 3 jenis, yaitu :
- Male to Male
- Male to Female
- Female to Female
4. Listing Program [Kembali]
Master
#define Asap A0
#define Api A1
#define LEDas 4
#define LEDap 7
int SPEED=0;
int as=0;
int ap=0;
void setup()
{
pinMode(LEDas,OUTPUT);
pinMode(LEDap,OUTPUT);
Serial.begin(9600);
}
void loop()
{
as = analogRead(Asap);
ap = analogRead(Api);
if (as >=200 && ap<=1000)
{
Serial.println("3");
digitalWrite(LEDas,HIGH);
digitalWrite(LEDap,HIGH);
}
else if(as <200 && ap<=1000)
{
Serial.println("1");
digitalWrite(LEDas,LOW);
digitalWrite(LEDap,HIGH);
}
else if(as >=200 && ap>1000)
{
Serial.println("2");
digitalWrite(LEDap,LOW);
digitalWrite(LEDas,HIGH);
}
else if(as <200 && ap>1000)
{
Serial.println("0");
digitalWrite(LEDas,LOW);
digitalWrite(LEDap,LOW);
}
}
#define Api A1
#define LEDas 4
#define LEDap 7
int SPEED=0;
int as=0;
int ap=0;
void setup()
{
pinMode(LEDas,OUTPUT);
pinMode(LEDap,OUTPUT);
Serial.begin(9600);
}
void loop()
{
as = analogRead(Asap);
ap = analogRead(Api);
if (as >=200 && ap<=1000)
{
Serial.println("3");
digitalWrite(LEDas,HIGH);
digitalWrite(LEDap,HIGH);
}
else if(as <200 && ap<=1000)
{
Serial.println("1");
digitalWrite(LEDas,LOW);
digitalWrite(LEDap,HIGH);
}
else if(as >=200 && ap>1000)
{
Serial.println("2");
digitalWrite(LEDap,LOW);
digitalWrite(LEDas,HIGH);
}
else if(as <200 && ap>1000)
{
Serial.println("0");
digitalWrite(LEDas,LOW);
digitalWrite(LEDap,LOW);
}
}
SLAVE
#include<LiquidCrystal.h>
LiquidCrystal lcd(8,9,10,11,12,13);
#define In1 7
#define In2 6
#define ENA 5
#define Buz 2
int SPEED=0;
void setup()
{
pinMode(In1,OUTPUT);
pinMode(In2,OUTPUT);
pinMode(ENA,OUTPUT);
pinMode(Buz,OUTPUT);
lcd.begin(16,2);
lcd.clear();
Serial.begin(9600);
}
void loop() {
lcd.setCursor(5,0);
lcd.print("Status");
{
if(Serial.available()>0)
{
int data=Serial.read();
Serial.println(data);
if(data=='1')
{
lcd.setCursor(3,1);
lcd.print("(BE AWARE)");
}
else if(data=='2')
{
lcd.clear();
lcd.setCursor(3,1);
lcd.print("(BE AWARE)");
}
else if(data=='3')
{
SPEED=255;
analogWrite(ENA,SPEED);
digitalWrite(In1,HIGH);
digitalWrite(In2,LOW);
digitalWrite(Buz,HIGH);
delay(100);
digitalWrite(In1,LOW);
digitalWrite(In2,LOW);
tone(Buz,1000,200);
lcd.setCursor(3,1);
lcd.print("(DANGER!!!)");
}
else if(data=='0')
{
digitalWrite(Buz,LOW);
lcd.setCursor(4,1);
lcd.print("(SAFETY)");
}
}
}
}
LiquidCrystal lcd(8,9,10,11,12,13);
#define In1 7
#define In2 6
#define ENA 5
#define Buz 2
int SPEED=0;
void setup()
{
pinMode(In1,OUTPUT);
pinMode(In2,OUTPUT);
pinMode(ENA,OUTPUT);
pinMode(Buz,OUTPUT);
lcd.begin(16,2);
lcd.clear();
Serial.begin(9600);
}
void loop() {
lcd.setCursor(5,0);
lcd.print("Status");
{
if(Serial.available()>0)
{
int data=Serial.read();
Serial.println(data);
if(data=='1')
{
lcd.setCursor(3,1);
lcd.print("(BE AWARE)");
}
else if(data=='2')
{
lcd.clear();
lcd.setCursor(3,1);
lcd.print("(BE AWARE)");
}
else if(data=='3')
{
SPEED=255;
analogWrite(ENA,SPEED);
digitalWrite(In1,HIGH);
digitalWrite(In2,LOW);
digitalWrite(Buz,HIGH);
delay(100);
digitalWrite(In1,LOW);
digitalWrite(In2,LOW);
tone(Buz,1000,200);
lcd.setCursor(3,1);
lcd.print("(DANGER!!!)");
}
else if(data=='0')
{
digitalWrite(Buz,LOW);
lcd.setCursor(4,1);
lcd.print("(SAFETY)");
}
}
}
}
5. Foto dan Video[Kembali]
Simulasi Rangkaian Proteus 8.0
Penampakan alat 50% siap (atas) dan 100% siap (bawah)
Video Simulasi alat (atas), video percobaan alat (bawah)
6. Link Download [Kembali]
- Video Simulasi Alat (Download)
- Video Percobaan Alat (Download)
- File Rangkaian (Download)
- Flowchart (Download)
- Listing Program (Download)
0 Response to "Modul 4 "
Post a Comment