-->

Air Laut Mematikan Jika Diminum, Namun Tidak dengan Metode ini

Air Laut – Seperti yang kita ketahui, bumi memiliki lautan yang lebih luas daripada daratan. Sayangnya, air dari lautan yang luas tersebut tidak dapat diminum, karena dapat membahayakan tubuh bahkan menyebabkan kematian. Namun, para peneliti telah menemukan metode yang tepat dalam mengolah air laut menjadi air yang aman untuk diminum.

air laut aman diminum
Ilustrasi Air Laut
Sebelum ditemukannya metode pengolahan air laut ini, pakar kesehatan menyebutkan bahwasanya air yang berasal dari laut tidak boleh diminum, baik dalam jumlah sedikit ataupun banyak. 

Penyebabnya karena air laut memiliki rasa asin akibat mengandung garam dengan konsentrasi yang tinggi. Ketika air laut masuk ke dalam tubuh, sama artinya memasukkan garam dalam jumlah yang banyak, sehingga akan berpengaruh pada fungsi ginjal.

Baca Juga : Konsumsi Bahan Alami ini untuk Meningkatkan Energi Tubuh

Tubuh manusia memang membutuhkan Natrium Klorida untuk menjaga keseimbangan dan reaksi kimia di dalam tubuh. Namun, harus dalam batas jumlah yang wajar untuk dikonsumsi. Meminum air laut saat kehausan bukanlah cara yang efektif dalam menghilangkan rasa haus, melainkan dapat menyebabkan kematian akibat ginjal yang tidak berfungsi dengan baik.

Ginjal tidak dapat berfungsi jika jumlah garam yang terkandung dalam tubuh diluar batas normal, sehingga garam akan bertumpuk didalam tubuh. Efek yang timbul akibat mengkonsumsi garam dalam jumlah yang banyak dapat menimbulkan dehidrasi, gagal ginjal, dan gejala akut yang diawali dengan diare berat. Itulah sebabnya, mengapa kita dilarang mengkonsumsi air laut.

Baca Juga : Ramuan Herbal Berkhasiat pada Tubuh

Metode pengolahan air laut menjadi air yang dapat diminum, juga terdapat pada adegan film yang berjudul “Life of Pi”. Saat Pi (Tokoh utama) merasa kehausan, dia mencoba melakukan pengolahan air laut dengan cara menguapkan air laut terlebih dahulu dengan bantuan sinar matahari. Metode ini bertujuan untuk mengurangi kadar garam yang terkandung pada air laut.

Penggunaan matahari dalam proses desalinasi atau proses pemisahan kadar garam, juga dilakukan oleh peneliti di Monash University, Australia. Dikutip dari akun instagram @PII_Pusat, para peneliti mengembangkan sebuah inovasi yang menggunakan senyawa kerangka logam organik atau metal-organic framework (MOF) dengan bantuan sinar matahari. 

Proses pengolahan berlangsung saat material MOF terpapar sinar matahari lebih dari 4 menit, sehingga terjadi pelepasan semua ion garam yang ada di air laut yang menyebabkan kandungan garam air laut menjadi berkurang.

Metode lainnya dalam pengolahan air laut yaitu Sea Water Reverse Osmosis (SWRO). Proses pengolahannya menggunakan sebuah mesin automatic microscreen yang berfungsi untuk menyaring kotoran pada air laut, sebelum memasuki proses ultrafiltrasi. 

Melalui mesin Sea Water Reverse Osmosis (SWRO), kandungan garam pada air laut akan tersaring dan jumlah air yang dihasilkan lebih sedikit dari total air laut yang dimasukkan ke dalam mesin.

Proses pengolahan air laut tanpa menggunakan mesin, juga bisa dilakukan dengan metode alami, yaitu dengan mendidihkan air didalam rumah prisma. Prosesnya berlangsung murah, hanya memerlukan sinar matahari sebagai pemanas. 

Didalam rumah prisma, panas dari sinar matahari akan terperangkap sehingga proses pemanasan dapat berlangsung lama. Kemudian, uap akan muncul melalui atap rumah prisma. Uap inilah nantinya menjadi air yang dapat diminum.

0 Response to "Air Laut Mematikan Jika Diminum, Namun Tidak dengan Metode ini"

Post a Comment

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel