Komodo : Ketenaran si kadal raksasa yang menjadi perbincangan dunia
Komodo
– Dibangunnya proyek Taman Nasional Komodo serupa Jurassic Park, menyebabkan #Savekomodo
trending di media sosial. Bahkan, berita ini mendapat sorotan dari media asing. Berbagai kalangan masyarakat turut memberikan tanggapan
terhadap pembangungan proyek di lingkungan Geopark komodo. Hal ini dikaitkan
dengan kelangsungan hidup dan habitat komodo yang sejatinya telah lama menetap dan
menjadi tuan rumah dikawasan tersebut.
Pulau komodo (Pixabay) |
Penataan kawasan di habitat komodo sangat disayangkan, mengingat ini merupakan pertama kalinya tempat tinggal komodo tersebut dilakukan penataan untuk dijadikan destinasi wisata premium.
Dengan adanya penataan ini, tentu akan menambah
nuansa keindahan tersendiri di kawasan tempat tinggal dan menetapnya si kadal
raksasa ini. Namun, pertanyaannya apakah komodo akan mampu beradaptasi saat
bangunan-bangunan dengan fasilitas nyaman bagi manusia, mulai tumbuh bersama
habitatnya ?
Berdasarkan informasi yang diperoleh, setidaknya ada lima pembangunan yang akan dilakukan sebagai berikut :
- Pembangunan dermaga
- Pembangunan pengaman pantai
- Pembangunan akses jalan
- Bangunan pusat informasi
- Pembangunan tempat penginapan
Terkait penataan di habitat komodo ini, sebelumnya sudah dilakukan pengkajian secara mendalam oleh Kementrian Lingkungan Hidup dan Kehutanan bersama Kementrian PUPR Republik Indonesia. Pembangunan ini dimulai dari tahap perencanaan, pelaksanaan, hingga pengawasan nantinya sebagai tolak ukur atas terjadinya penataan ini.
Kita berharap proyek penataan habitat komodo ini tidak menimbulkan dampak negatif yang mengganggu habitat komodo, sehingga terjadinya kelangkaan dari segi jumlah.
Data yang bersumber dari Kementrian Lingkungan Hidup dan Kehutanan
menyebutkan, pada tahuan 2019 jumlah komodo mencapai 3.000 ekor. Angka ini yang
akan dijaga dan dilestarikan populasinya bersama, sebab komodo merupakan hewan
endemik yang ada di Indonesia.
Komodo (Varanus komodoensis) |
Keberadaan
komodo terdapat di Pulau komodo, Rinca, Flores, Gili Motang, dan Gili Dasami di
Provinsi Nusa Tenggara Timur, Indonesia. Spesies terbesar dari family Varanidae ini merupakan pemangsa puncak
dihabitatnya. Dengan memiliki tubuh yang besar dan gigi yang tajam serta air
liur yang mematikan, menjadikan hewan endemik Indonesia ini populer di dunia.
Komodo memiliki penglihatan yang baik hingga 300 meter, namun berbeda ceritanya saat malam hari datang. Keunikan lainnya dari fisiologi hewan ini adalah tidak memiliki indera pendengaran, meskipun terdapat lubang telinga di tubuhnya.
Dalam
berburu mangsa, raksasa melata ini memiliki permasalahan dalam membedakan objek
yang tak bergerak. Namun, berkat bantuan lidahnya yang memiliki kemampuan
menangkap partikel bau di udara dan mampu menganalisis bau tersebut, menjadikan
lidah sebagai senjata utama dalam mendeteksi keberadaan mangsanya.
0 Response to "Komodo : Ketenaran si kadal raksasa yang menjadi perbincangan dunia"
Post a Comment