Mengingat Peristiwa Sejarah Kemerdekaan Republik Indonesia
17 Agustus 2020 merupakan
tanggal yang bersejarah bagi bangsa Indonesia. Sebuah peristiwa penting yang tercatat
dalam sejarah dunia, mengabarkan bahwa pada saat itu Indonesia telah meraih
kemerdekaannya. Perlu diingat, perjuangan mencapai kemerdekaan ini bukanlah hal
yang mudah untuk ditaklukan oleh bangsa Indonesia. Seluruh tenaga, bahkan jiwa
raga rela dikorbankan demi terciptanya Indonesia yang bebas dari belenggu
penjajahan.
Sebelum teks
proklamasi dibacakan, terdapat peristiwa sejarah yang melatarbelakangi hari
lahir kemerdekaan Republik Indonesia. Hal ini berhubungan dengan peristiwa
jatuhnya bom di kota Hiroshima, Jepang. Deretan peristiwa kemerdekaan Republik
Indonesia dirangkum seperti berikut :
·
6 Agustus 1945
Sebuah bom jatuh di kota Hiroshima, yang menandai awal kemunduran Jepang
di nusantara.
·
7 Agustus 1945
Badan Penyelidik Usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia (BPUPKI) atau “Dokuritsu Junbi Cosakai” berganti nama
menjadi Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia (PPKI) atau “Dokuritsu Junbi Inkai” yang diketuai
oleh Ir. Soekarno. Tugas utama dari PPKI adalah mempersiapkan kemerdekaan
Republik Indonesia.
·
8 Agustus 1945
Jepang mengalami kekalahan telak setelah Uni Soviet mengumumkan dan menyatakan
perang terhadap Jepang dibawah komando Stallin.
·
9 Agustus 1945
Terjadi Pengeboman di Kota Nagasaki yang menyebabkan korban jiwa sekitar
39.000 hingga 80.000 penduduk Jepang
·
10 Agustus 1945
Sutan Syahrir mendengar berita kekalahan Jepang dari sekutu, kemudian
menghubungi penyair Chairil Anwar dan meneruskan berita tersebut kepada pemuda
pejuang kemerdekaan Republik Indonesia.
·
11 Agustus 1945
3 Tokoh kemerdekaan Indonesia yang terdiri dari Ir. Soekarno, Drs.
Mohammad Hatta, Dr. Radjiman Wedyodiningrat tiba diterbangkan ke Dalat, Vietnam.
·
12 Agustus 1945
3 Tokoh kemerdekaan Indonesia bertemu dengan Jenderal Terauchi, Panglima
seluruh angkatan perang Jepang di Asia Tenggara, dan mengatakan Jepang menjanjikan
kemerdekaan Indonesia pada tanggal 27 Agustus 1945.
·
13 Agustus 1945
3 Tokoh kemerdekaan Indonesia kembali ke Indonesia. Sementara itu, sekutu
memaksa Jepang untuk menyerah dengan menjatuhkan selebaran di atas Jepang yang
berisi tawaran untuk menyerah dan sikap sekutu.
·
14 Agustus 1945
Jepang Menyerah tanpa syarat kepada sekutu. Mendengar hal itu, Sutan
Syahrir yang sudah tahu kabar tersebut mendesak Ir. Soekarno dan Drs. Mohammad
Hatta untuk memproklamasikan kemerdekaan Republik Indonesia.
·
15 Agustus 1945
Para pemuda dipimpin Chaerul Saleh, mengadakan rapat membahas
pelaksanaan proklamasi kemerdekaan Republik Indonesia. Kemudian membawa hasil
rapat tersebut ke Ir. Soekarno, Drs. Mohammad Hatta, dan Achmad Soebardjo. Pada
saat itu, terjadi perdebatan sengit antara golongan muda dengan golongan tua. Golongan
tua menginginkan pelaksanaan kemerdekaan setelah keluar keputusan dari pihak Jepang.
Sementara itu, golongan muda menginginkan pelaksanaan kemerdekaan lebih cepat
tanpa bantuan Jepang.
·
16 Agustus 1945
Terjadi penculikan Ir.Soekarno dan Drs. Mohammad Hatta oleh sejumlah
pemuda yang dikenal dengan “Peristiwa Rengasdengklok”. Peristiwa ini bertujuan
untuk mendesak kedua tokoh ini agar mempercepat proklamasi kemerdekaan Republik
Indonesia. Awalnya desakan ini ditolak oleh Ir. Soekarno. Setelah para pemuda meyakinkan
Ir. Soekarno, akhirnya terdapat persetujuan untuk melaksanakan proklamasi
kemerdekaan Republik Indonesia esok harinya.
Kalimat pertama teks proklamasi merupakan buah pemikiran Achmad
Soebardjo yang berasal dari rumusan BPUPKI. Sedangkan kalimat terakhir,
merupakan konsepan dari Drs. Mohammad Hatta. Kedua konsepan ini ditulis tangan
oleh Ir. Soekarno. Pengetikkan teks proklamasi dilakukan oleh Sayuti Melik di
rumah Laksamana Maeda. Sukarni mengusulkan teks proklamasi ditandatangani oleh
Ir. Soekarno dan Drs. Mohammad Hatta atas nama bangsa Indonesia.
·
17 Agustus 1945
Pukul 10.17 WIB di jalan Pegangsaan Timur 56, Jakarta Pusat, teks
proklamasi kemerdekaan Republik Indonesia dibacakan oleh Ir. Soekarno yang
didampingi oleh Drs. Mohammad Hatta. Kedua tokoh ini kemudian disebut sebagai Bapak
Proklamator Republik Indonesia.
Peristiwa proklamasi kemerdekaan Republik Indonesia ini juga diperingati
dengan menaikkan bendera merah putih yang telah dijahit oleh ibu Fatmawati dan
diiringi lagu kebangsaan Indonesia Raya. Bertindak sebagai petugas pengibar
bendera sang saka merah putih, adalah Tri Murti, Latif Hendraningrat, dan S.
Suhut.
Arti penting peristiwa
proklamasi kemerdekaan Republik Indonesia bagi bangsa Indonesia adalah peristiwa
proklamasi kemerdekaan Republik Indonesia bukanlah akhir dari perjuangan,
melainkan awal baru untuk berjuang mempertahankan kemerdekaan Republik
Indonesia. Selain itu, juga sebagai pernyataan ‘de facto’ bahwa Negara Indonesia
telah menyatakan diri sebagai Negara yang merdeka dan bebas dari belenggu
penjajah.
0 Response to "Mengingat Peristiwa Sejarah Kemerdekaan Republik Indonesia"
Post a Comment