-->

Mengupas Teknologi Pengereman MotoGp Pasca Insiden 'Rem Blong' Gp Austria

Terjadi insiden lagi. Seri MotoGp Austria yang kedua, meninggalkan kejadian pilu bagi pabrikan Yamaha. Motor yang ditunggangi Maverick Vinales, terbakar setelah membentur pagar pembatas udara dalam kecepatan lebih dari 200 Km/Jam. Setelah diselidiki, ternyata penyebab kebakaran ini berasal dari salah satu komponen penting pada motor, yaitu rem yang tidak berfungsi alias rem blong.

insiden motogp,top gun,motor terbakar,sistem pengereman,rem motogp,vinales jatuh,pembalap motogp,rem blong vinales,motogp,yamaha,yamaha petronas,maverick vinales,gp austria,motogp austria,motogp 2020,teknologi pengereman, insiden gp austria
Insiden terbakarnya motor pembalap Maverick Vinales (Kompas.com)

Rem merupakan bagian terpenting yang harus diperhatikan selama berkendara. Jika selongsong gas berfungsi untuk meningkatkan performa kecepatan motor, maka tuas rem adalah kebalikannya. Perangkat rem pada motor harian sangat berbeda dengan perangkat rem pada motor MotoGp. Dalam dunia MotoGp, perangkat rem didesain untuk mengurangi kecepatan motor dalam waktu yang singkat. Karena dianggap terlalu berbahaya, maka rem yang ada pada motor MotoGp tidak digunakan pada rem motor harian.

Komponen terkuat pada motor MotoGp ini, terbuat dari material khusus dengan 3 jenis sistem pengereman, yaitu rem depan, rem belakang dan rem mesin. Penggunaan rem pada motor MotoGp, disesuaikan dengan kondisi sirkuit. Ukuran diameter rem yang akan digunakan, dilihat dari karakter sirkuit, misalnya jumlah tikungan tajam. Hal ini tentu membutuhkan sistem pengereman yang bekerja extra dalam mengurangi kecepatan motor sebelum menikung.

Pada umumnya, rem pada motor MotoGp terbuat dari material karbon. Namun, material ini hanya digunakan saat kondisi cerah saja. Sebab, rem dengan material karbon akan bekerja optimal pada suhu 200 - 800 C. Itulah alasan mengapa adanya sesi Warm Up atau pemanasan sebelum balapan dimulai.

brembo,rem motor,pemakaian motor,cara merawat motor, teknologi canggih
Rentang penggunaan suhu rem optimal (otobalancing.net)

Berbeda kondisinya saat hujan. Para pembalap akan menggunakan rem dengan material cakram baja, seperti rem pada motor harian saat kondisi hujan. Alasannya, saat kondisi hujan kecepatan pada motor dapat distabilkan dengan pengeraman, sehingga tidak membutuhkan pengereman yang kuat. Untuk membantu pembalap dalam kenyamanan pengereman ban belakang, teknologi terbaru Rear Thumb Brake juga dihadirkan pada motor MotoGp, guna mengantisipasi kondisi lintasan.

Teknologi pada perangkat komponen rem lainnya juga terlihat pada kampas rem motor yang berbahan karbon. Tujuannya agar rem pada motor MotoGp mampu menahan gesekan dan temperatur yang tinggi. Kaliper pada motor MotoGp terbuat dari bahan aluminium yang sudah terpasang teknologi quick coupling. Fungsinya untuk membuang udara yang tidak diperlukan pada master rem.

Pada pergelaran balap MotoGp, Brembo menjadi pemasok sponsor utama yang menangani masalah pengereman. Selain letak master remnya yang berada di depan dan mampu memberikan tekanan yang kuat, jarak main tuas rem depan juga dapat diatur. Tidak hanya itu, letak panel pengatur yang berada di sisi kiri, membuat para pembalap dapat mengatur jarak main tuas rem, tanpa harus melepas selongsong gas ataupun melepas jari dituas rem.

Terkait insiden yang menimpa Maverick Vinales pada gelaran Gp Austria kemaren, rekan setim Valentino Rossi bahkan duo Yamaha Petronas juga mengeluhkan masalah yang sama pada sistem pengereman motornya. Namun, sayangnya pembalap berjuluk “Top Gun” tersebut, harus terpaksa menghentikan balapannya lebih awal dengan perolehan 0 poin. Usaha Maverick Vinales dalam menempel pembalap yang berada di posisi terdepan, berimbas kepada suhu rem motornya yang terlalu panas, sehingga rem tidak dapat bekerja dengan optimal lagi.


0 Response to "Mengupas Teknologi Pengereman MotoGp Pasca Insiden 'Rem Blong' Gp Austria"

Post a Comment

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel