Mengupas Teknologi Pengereman MotoGp Pasca Insiden 'Rem Blong' Gp Austria
Terjadi insiden lagi. Seri MotoGp Austria yang kedua,
meninggalkan kejadian pilu bagi pabrikan Yamaha. Motor yang ditunggangi Maverick
Vinales, terbakar setelah membentur pagar pembatas udara dalam kecepatan lebih
dari 200 Km/Jam. Setelah diselidiki, ternyata penyebab kebakaran ini berasal
dari salah satu komponen penting pada motor, yaitu rem yang tidak berfungsi alias
rem blong.
Insiden terbakarnya motor pembalap Maverick Vinales (Kompas.com)
Rem merupakan bagian terpenting yang harus diperhatikan
selama berkendara. Jika selongsong gas berfungsi untuk meningkatkan performa kecepatan
motor, maka tuas rem adalah kebalikannya. Perangkat rem pada motor harian
sangat berbeda dengan perangkat rem pada motor MotoGp. Dalam dunia MotoGp, perangkat
rem didesain untuk mengurangi kecepatan motor dalam waktu yang singkat. Karena
dianggap terlalu berbahaya, maka rem yang ada pada motor MotoGp tidak digunakan
pada rem motor harian.
Komponen terkuat pada motor MotoGp ini, terbuat dari
material khusus dengan 3 jenis sistem pengereman, yaitu rem depan, rem belakang
dan rem mesin. Penggunaan rem pada motor MotoGp, disesuaikan dengan kondisi
sirkuit. Ukuran diameter rem yang akan digunakan, dilihat dari karakter sirkuit,
misalnya jumlah tikungan tajam. Hal ini tentu membutuhkan sistem pengereman
yang bekerja extra dalam mengurangi kecepatan motor sebelum menikung.
Pada umumnya, rem pada motor MotoGp terbuat dari material
karbon. Namun, material ini hanya digunakan saat kondisi cerah saja. Sebab, rem
dengan material karbon akan bekerja optimal pada suhu 200 - 800 C. Itulah alasan mengapa adanya sesi Warm Up atau pemanasan sebelum balapan
dimulai.
Rentang penggunaan suhu rem optimal (otobalancing.net)
Berbeda kondisinya saat hujan. Para pembalap akan
menggunakan rem dengan material cakram baja, seperti rem pada motor harian saat
kondisi hujan. Alasannya, saat kondisi hujan kecepatan pada motor dapat
distabilkan dengan pengeraman, sehingga tidak membutuhkan pengereman yang kuat.
Untuk membantu pembalap dalam kenyamanan pengereman ban belakang, teknologi
terbaru Rear Thumb Brake juga
dihadirkan pada motor MotoGp, guna mengantisipasi kondisi lintasan.
Teknologi
pada perangkat komponen rem lainnya juga terlihat pada kampas rem motor yang
berbahan karbon. Tujuannya agar rem pada motor MotoGp mampu menahan gesekan dan
temperatur yang tinggi. Kaliper pada motor MotoGp terbuat dari bahan
aluminium yang sudah terpasang teknologi quick
coupling. Fungsinya untuk membuang udara yang tidak diperlukan pada master
rem.
Pada
pergelaran balap MotoGp, Brembo menjadi pemasok sponsor utama yang menangani
masalah pengereman. Selain letak master remnya yang berada di depan dan mampu
memberikan tekanan yang kuat, jarak main tuas rem depan juga dapat diatur. Tidak
hanya itu, letak panel pengatur yang berada di sisi kiri, membuat para pembalap
dapat mengatur jarak main tuas rem, tanpa harus melepas selongsong gas ataupun
melepas jari dituas rem.
Terkait
insiden yang menimpa Maverick Vinales pada gelaran Gp Austria kemaren, rekan
setim Valentino Rossi bahkan duo Yamaha Petronas juga mengeluhkan masalah yang
sama pada sistem pengereman motornya. Namun, sayangnya pembalap berjuluk “Top
Gun” tersebut, harus terpaksa menghentikan balapannya lebih awal dengan
perolehan 0 poin. Usaha Maverick Vinales dalam menempel pembalap yang berada di
posisi terdepan, berimbas kepada suhu rem motornya yang terlalu panas, sehingga
rem tidak dapat bekerja dengan optimal lagi.
0 Response to "Mengupas Teknologi Pengereman MotoGp Pasca Insiden 'Rem Blong' Gp Austria"
Post a Comment